Jumlah penduduk Kota Malang
820.243 (2010), dengan tingkat pertumbuhan 3,9% per tahun.
Sebagian besar adalah suku Jawa, serta sejumlah suku-suku minoritas seperti Madura, Arab, dan Tionghoa.
Agama mayoritas adalah Islam,
diikuti dengan Kristen Protestan, Katolik, Hindu, Buddha,
dan Kong Hu Chu.
Bangunan tempat ibadah banyak yang telah berdiri semenjak zaman kolonial antara
lain Masjid Jami
(Masjid Agung), Gereja Hati Kudus Yesus, Gereja Kathedral
Ijen (Santa Perawan Maria dari Gunung Karmel), Klenteng di Kota Lama
serta Candi Badut di Kecamatan Sukun dan Pura di puncak Buring. Malang juga
menjadi pusat pendidikan keagamaan dengan banyaknya Pesantren, yang terkenal
ialah Ponpes Al Hikam
pimpinan KH. Hasyim Muzadi, dan juga adanya pusat
pendidikan Kristen berupa Seminari Alkitab yang sudah terkenal di seluruh Nusantara,
salah satunya adalah Seminari Alkitab Asia Tenggara.
Bahasa Jawa dengan dialek Jawa Timuran adalah bahasa
sehari-hari masyarakat Malang. Kalangan minoritas Suku Madura
menuturkan Bahasa Madura.
Malang dikenal memiliki
dialek khas yang disebut Boso Walikan, yaitu cara pengucapan kata secara
terbalik, misalnya Malang
menjadi Ngalam, bakso menjadi oskab' burung menjadi
ngurub, dan contoh lain seperti saya
bangga arema menang-ayas bangga arema nganem . Gaya bahasa masyarakat
Malang terkenal egaliter dan blak-blakan, yang menunjukkan sikap masyarakatnya
yang tegas, lugas dan tidak mengenal basa-basi.
Demografi
(diambil dari http://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Malang)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar